Total Tayangan Halaman

Selasa, 29 September 2009

BAB I
PENDAHULUAN

Istilah pemimpin adalah terjemahan leader/head/manager, yang juga disebut manajer/kepala/direktu/presiden dan lain sebagainya. Tegasnya setiap orang mempunyai bawahan pemaikaian istilah ini tergantung kepada kebiasaan atau kesenangan setiap organisasi, jika tidak perlu diperdebatkan. Seorang pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan menggambarkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan berwibawa atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuannya serta didukung oleh perilaku yang baik. Leader ini biasanya dapat memimpin organisasi formal dan informal, karena disegani, berwibawa dan menjadi anutan bagi bawahan pengikutnya, biasanya tipe kepemimpinan adalah untuk bawahan.
Head (kepala) adalah seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaannya. Head biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja, dan tipe kepemimpinannya ialah falsafahnya, bawahannya adalah untuk pemimpin.Sedangkan redaksi adalah suatu pengembangan dan pengelolaan berbagai informasi untuk menyelenggarakan dan melaksanaka kegiatan dan tugas-tugas yang akan dilakukan dan dicapai dengan baik. Maka pemimpin redaksi adalah aktivitas yang menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pemimpin redaksi banyak memperhatikan masalah visi, strategi dan menekankan suatu ketegasan dan keberanian. Pemimpin redaksi ada dua macam yaitu pimpinan redaksi tunggal dan pimpinan redaksi kolektif.
  1. Pimpinan redaksi tunggal yaitu seorang pimpinan yang mempunyai Authority untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam organisasi, jadi sumber perintah dan laporan penanggung jawaban hanya dilakukan kepada pimpinan tunggal saja.
  2. Pimpinan redaksi kolektif yaitu pimpinan yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai bakat yang sama. Biasanya untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam organisasi, jadi keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dari pimpinan kolektif tersebut.
Oleh karena itu, efektivitas pemimpin redaksi sebagian besar ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan seorang pemimpin. Pemimpin redaksi harus mengutamakan tugas, tanggung jawab dan membina hubungan yang harmonis, baik dengan atasannya maupun dengan para bawahannya. Jadi pemimpin redaksi harus mengadakan komunikasi ke atas dan ke bawah, baik komunikasi formal maupun komunikasi informal.
Karena tugas dan wewenang yang begitu besar dari seorang pemimpin, mereka yang berada pada posisi ini selalu dibantu oleh seorang pemimpin redaksi dan seorang pemimpin perusahaan. Hal tersebut berlaku pada inti yang sama yang menerapkan sistim manajemen yang nampak berbeda. Jadi manajemen yaitu tindakan yang dilakukan untuk membuat sumber daya yang ada dapat berfungsi secara maksimal untuk mencapai tujuan tertentu. Tindakan tersebut meliputi perncanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (acting), dan pengawasan (Controling).Sedangkan manajemen demokrasi adalah pemaksimalan fungsi dari sumber daya yang ada, tak ada patokan yang harus dilakukan, semua harus dirancang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan karakteristik sumber daya yang ada.
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu dan perhatian). Sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan akan tercapai.
Manajemen demokrasi itu sangat penting, yaitu :
  1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
  2. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen demokrasi diterapkan dengan baik.
  3. Manajemen demokratis yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
  4. Manajemen demokratis mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
  5. Manajemen demokratis merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

Manajemen demokratis sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yaysan pemerintah dan lain sebagainya. Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja, tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik maka tujuan optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat.
Prinsip-prinsip demokrasi ini merupakan refleksi dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam manajemen sebagai pemimpin yaitu :

  1. Hak-hak dasar
  2. Kebebasa mengeluarkan pendapat
  3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
  4. Adanya sekelompok manusia.

Adanya pimpinan yang mempengaruhi dan mengendalikan.Manajemen pada dasarnya sudah ada sejak adanya pembagian kerja, tugas, tanggung jawab dan kerjasama formal dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan, bahkan manajemen sudah ada sejak adanya pemimpin/ pengatur dan ada bawahan yang diatur untuk mencapai tujuan bersama, walaupun masalahnya masih sangat sederhana, yaitu seperti pemimpin redaksi yang tergabung dalam ilmu sosiologi, hukum, filsafat, dan ilmu-ilmu lainnya.

Maka pemimpin redaksi bertugas sebagai berikut :

  1. Bertanggung jawab dalam menjalankan organisasi keredaksian.
  2. Membawahi semua unit divisi redaksi
  3. Melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja dibawahnya.
  4. Bertanggung jawab pada pimpinan umum.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya, yang terpenting adalah bertanggung jawab pada pihak umum. Pemimpin redaksi juga mempunyai tugas bagi redaktur pelaksana. Adapun tugas redaktur pelaksana adalah :

  • Bertanggung jawab atas kegiatan operasional redaksi sehari-hari
  • Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media yang telah digariskan dalam perencanaan peliputan, penulisan hingga penyajiannya.
  • Menyelenggarakan rapat evaluasi diantara beberapa unit manajerial yang dibawahinya.
  • Pada kondisi tertentu, tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
  • Melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja dibawahnya.

Oleh karena itu, inilah tugas bagi para redaktur pelaksana, yang harus mampu terdorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Pemimpin harus menjadi sumber kegiatan dan penanggung jawab hasil yang dicapai dalam aktivitas proses manajemen tersebut. Dengan pemimpin yang inovatif, kreatif, cakap dan berani mengambil keputusan maka aktivitas-aktivitas organisasi yang dipimpinnya semakin dinamis.
Pemimpin redaksi juga termasuk seorang manajer, jadi jika seandainya aku menjadi seorang pemimpin dan redaksi surat kabar yang bertanggung jawab dalam segala bidang. Karena seorang manajer merupakan sumber aktivitas dan harus merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan agar tujuan tercapai.
Tugas-tugas manajer pada semua tingkatan itu sama dalam proses manajemen, yakni membenahi semua fungsi manajemen dengan baik, supaya tujuan berjalan dengan lancar.Maka yang mengatur tugas-tugas tersebut adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi sehingga semua proses manajemen tertentu serta terarah, cara mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen, dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka hal tersebut merupakan suatu ilmu dan seri dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya yang secara efektif.

BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

  1. Persediaan faktor-faktor yang semakin meningkat maka timbullah perbaikan-perbaikan sosial dalam suatu penekanan tugas terhadap staf manajemen dan pemimpin.
  2. Kepentingan yang akan dicapai dalam sekelompok orang tercantum dalam ikatan dan tata tertib yang baik.

Saran

  1. Pertanggung jawaban dan pembagian kerja atau tugas masing-masing sangat berkurang dan belum teratur.
  2. Pelaksanaan penyampaian berbagai informasi masih dalam keadaan proses yang belum jelas.

Rabu, 26 Agustus 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bagi masyarakat awam, barangkali istilah molahidatidosa masih terasa asing di telinga. Jika boleh menebak, kemungkinan tidak ada yang dapat mengklasifikasikan dengan benar, apakah molahidatidosa ini termasuk dalam kategori zoologi, fisika, kimia atau astronomi. Karena sesungguhnya, istilah mola ini tidak termasuk dalam kategori tersebut, tetapi tidak lain merupakan istilah kedokteran, tepatnya menyangkut masalah tentang kehamilan yang abnormal.
Apabila dilihat dari frekuensi mola yang umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi yakni 1 dari 80 – 120 kehamilan daripada wanita di benua Eropa 1 dari 1.500 – 2.000 kehamilan. (Sumber : http://cakmokia86.wordpress.com). Tentang nasibnya kehamilan tidak normal ini dapat dikatakan, bahwa mola keluar sendiri atau dikeluarkan dengan suatu tindakan, pengeluaran sendiri biasanya disertai dengan perdarahan banyak.
Dari penjelasan inilah maka penyusun akan mencoba mengangkat suatu makalah dengan judul Molahidatidosa.

1.2. Perumusan Masalah
Dalam mengidentifikasi berbagai aspek kehidupan perkembangan dan masalah kesehatan, maka penyusun akan membahas sedikit tentang molahidatidosa tersebut.

1.3. Tujuan
A. Tujuan Umum
Sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan di atas, maka kami bertujuan untuk mengetahui asuhan praktek klinik pada ibu INC dengan masalah molahidatidosa dengan tindakan pemenuhan kebutuhan ibu INC.


B. Tujuan Khusus
Sebagai salah satu dari praktek kebidanan agar pembaca dapat memahami mengenai pengertian dan tujuan dari masalah molahidatidosa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar dari Molahidatidosa
A. Pengertian
Hamil anggur atau molahidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “Bakal Janin” sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari tofoblas yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur yang telah dibuahi yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan. (Sumber http://kakmokia 86 words press.com)

B. Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan peredaran darah rahim.

C. Patofisiologi
Hamil anggur atau molahidatidosa dapat terjadi karena :
1. Tidak adanya buah kehamilan (agnesis) atau adanya perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ke – 3 sampai minggu ke – 4.
2. Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblart (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi)
3. Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.

D. Tanda dan Gejala
Layaknya orang hamil, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual dan muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan hasilnya positif juga. Tapi bukan berarti jika muntah-muntah hebat sampai lemas lantas tergopoh-gopoh takut bahwa itu hamil anggur masih ada tanda lain dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa.
Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya :
1. Tidak ada tanda-tanda gerakan janin
2. Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat dua bulan, rahim nampak seperti 4 bulan.
3. Keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan radiologis atau rontgen, tidak terlihat gambaran tulang janin, yang nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honey comb) atau gambaran mirip badai salju (hitrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis. Gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropik (HCG), yaitu hormon untuk mengidentifikasikan kehamilan pada hamil anggur kadar hormon ini (HCG) Meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal

F. Pengobatan
Pada dasarnya mola (hamil anggur) adalah tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas, kemungkinan menjadi ganas sekitar 20 %.

G. Prinsip Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan dari mola adalah :
1) Pengeluaran mola (evaluasi) pada wanita subur dan masih menginginkan anak, dapat dilakukan kuret atau kuret hisap. Kuret ulangan dilakukan sekitar seminggu setelah pertama, untuk memastikan bahwa rahim benar-benar bersih, sedangkan bagi wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan tambahan anak, dilakukan pengangkatan rahim. (histerektomi)
2) Follow up, yaitu pengawasan lanjutan untuk konitor dan evaluasi pasca evaluasi langkah pengawasan dilakukan secara klinis, laboratorium dan radiologis pengawasan lanjutan dengan pemeriksaan kadar HCG pemeriksaan ini dilakukan 1 minggu sekali sampai kadar HCG menjadi negatif, setelah itu masih diperiksa sampai tiga minggu berturut-turut kadar HGC tetap negatif.
Selanjutnya masih diperiksa setidaknya sebulan sekali selama 6 bulan, jika ternyata pemeriksa HCG tidak sesuai dengan harapan atau dengan kata lain kadarnya tetap atau malah naik, perlu diberikan obat kemoterapi. Cara pengawasan lain dengan pemeriksaan radiologis yang dilakukan 6 bulan sekali.
Pada dasarnya penderita mola (hamil anggur) dianjurkan tidak hamil sampai pengawasan lengkap selesai dilakukan bagi yang belum punya anak, dianjurkan memakai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama satu tahun dan bagi yang sudah punya anak dianjurkan tidak hamil selama 2 tahun.

Rabu, 15 Juli 2009

Pengertian Zakat Dan
Perbedaannya Dengan Infaq dan Shadaqah

1. Makna Zakat

Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10). Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Allah SWT berfirman : "Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.". (QS : At-Taubah : 103).
Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah syara'), zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Sementara pengertian infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dll. Infak sunnah diantara nya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam, infak kemanusiaan, dll. Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran".
Adapun Shadaqoh dapat bermakna infak, zakat dan kabaikan non materi. Dalam hadits Rasulullah SAW memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqoh dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqoh, setiap takbir shadaqoh, setiap tahmid shadaqoh, setiap tahlil shadaqoh, amar ma'ruf shadaqoh, nahi munkar shadaqoh dan menyalurkan syahwatnya pada istri shadaqoh". Dan shadaqoh adalah ungkapan kejujuran ( shiddiq ) iman seseorang.Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

Jumat, 27 Februari 2009

KEINDAHAN

Panorama Mini Kulus di Bener Meriah - NAD