Total Tayangan Halaman

Rabu, 16 Juni 2010

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar, dalam analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga. Uang beredar yang terlalu tinggi tanpa disertai kegiatan produksi yang seimbang, akan ditandai dengan naiknya tingkat harga-harga pada seluruh barang dalam perekonomian atau dikenal dengan istilah inflasi.
Kebijakan moneter dalam perekonomian modern dilakukan melalui berbagai instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), penentuan tingkat bunga, ataupun penentuan besarnya cadangan wajib dalam sektor perbankan. Ada instrumen lain yang digunakan oleh pemerintah selaku pengelola moneter, yaitu imbauan moral atau moral persuasion. Sektor yang paling berperan dalam berlangsungnya kebijakan moneter adalah sektor perbankan. Melalui pengaturan sektor perbankan itulah, pemerintah mencoba menerapkan kebijakan-kebijakan moneternya dengan menggunakan instrumen atau alat-alat seperti yang telah diuraikan di atas.
Namun krisis ekonomi yang terjadi pada 1997 telah mengajarkan banyak hal kepada kita. Perekonomian Indonesia yang ikut terseret dalam pusaran krisis yang berkepanjangan, ditengarai akibat pengelolaan kebijakan moneter yang tidak efektif. Bahkan keterlibatan IMF dan Bank Dunia membantu pemerintah Indonesia dalam penanganan krisis secara moneter, justru membuat keadaan semakin parah. Itulah antara lain membuat efektivitas kebijakan moneter dalam mengelola perekonomian banyak diperdebatkan para ahli. Salah satu penyebab ketidakefektifan itu adalah digunakannya suku bunga perbankan sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui tentang definisi kebijakan fiskal
  2. Untuk mengetahui tentang kebijakan moneter
  3. Untuk mengetahui tentang Instrumen kebijakan moneter
  4. Dan untuk mengetahui tentang implikasi kebijakan moneter dan fiskal terhadap iklim investasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dan keuangan mendapat perhatian serius dalam tata perekonomian sejak awal dalam negara Islam, kebijakasanaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syari’ah yang dijelaskan oleh Imam Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dan kepemilikan.
Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
2.2. Definisi Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang yang beredar. Dalam analisis ekonomi makro memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga. Uang beredar yang selalu tinggi tanpa diserta kegiatan produksi yang seimbang akan ditandai dengan naiknya tingkat harga pada seluruh barang dalam perekonomian atau dikenal dengan inflasi.
Kebijakan moneter dalam perekonomian modern dilakukan melalui berbagai instrumen yaitu Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) penentuan tingkat bunga, ataupun penentuan besarnya cadangan wajib dalam sektor perbankan. Ada instrumen yang digunakan oleh pemerintah selaku pengelola moneter yaitu imbauan moral atau moral persuasion sektor yang paling berperan dalam berlangsungnya kebijakan moneter adalah sektor perbankan.
Kebijakan fiskal meliputi : anggaran negara, pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan. Sedangkan kebijakan moneter : menjadi tanggung jawab Bank Sentral atau otoritas moneter dan bertanggung jawab untuk negara tersebut serta mengembangkan dan mengendalikan lembaga-lembaga keuangan yang ada di suatu negara
Kebijakan fiskal tidak memiliki kemampuan besar untuk menstimuli pemulihan ekonomi karena peranannya yang realtif kian mengecil terhadap PDB.
2.3. Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter lebih efektif dibandingkan kebijakan fiskal dalam upaya mencapai keseimbangan dan stabilitas makroekonomi, kebijakan moneter lebih berperan dalam menstimulasi pemulihan ekonomi, kebijakan moneter yang efektif menjanjikan tercapainya inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar, dan suku bunga.
Bilamana mengelola kebijakan moneter dalam konteks ekonomi Islam, masih belum terlalu banyak dibahas. Tahapan yang dibicarakan masih seputar metodelogi dan epistemologinya. Meskipun demikian, jumlah kajian telah meletakkan fondasi serta menyusun kerangka pemikiran yang cukup jelas terhadap kedudukan dan konsep pelaksanaan kebijakan moneter dalam sistem ekonomi islam. Di antara kajian itu dilakukan oleh Chapra (1995, 1996), Chouddhry dan Mirakhor (1997) dan Rosly (1999).
Meskipun tidak menerima sepenuhnya sistem yang ada sekarang, dengan beberapa catatan kita bisa menggunakan framwork sistem keuangan dan moneter yang ada untuk kita manfaatkan sepenuhnya demi kepentingan umat. Langkah ini perlu ditempuh mengingat tidak adanya sistem moneter Islami yang solid dan secara teoritis bisa diuji kemampuannya. Sangat sedikit tulisan atau literatur yang secara konfrehensif mengkaji dan mengembangkan sistem moneter Islam, baik itu berupa model ekonomi ataupun bahasa deskriptif-deskriptif. Oleh sebab itu, keinginan untuk membentuk sistem yang islami akan terbentur pada keterbatasan acuan dan panduan, baik taoretis maupun empiris (Tamanni, 2002).
Maka yang bisa dilakukan dalam keadaan begini adalah mencoba, secara bertahap dan konsisten, menawarkan sistem moneter Islam sedikit demi sedikit. Salah satunya adalah secara bertahap memodifikasi struktur dan mekanisme pengambilan kebijakan-kebijakan ekonomi (fiskal dan moneter) dengan mencoba memasukkan instrumen-instrumen keuangan syariah.Lalu instrumen semacam apa yang dapat digunakan untuk mengelola kebijakan moneter di negara muslim? Instrumen yang diperlukan adalah satu kebijakan moneter yang tidak saja akan membantu mengatur penawaran uang seirama terhadap permintaan rill terhadap uang, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan untuk membiayai defisit pemerintah yang benar-benar rill dan mencapai sasaran sosioekonomi masyarakat islam lainnya. Terdapat sejumlah elemen untuk mengatur hal ini, di antaranya (Chapra, 2000).
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Basri, Perekonomian Indonesia, Jakarta, Erlangga, 2002.

http://athimut2.multiply.com/journal/item18/kebijakan_fiskal_dan_anggaran_belanja_ dalam_ Islam.

Mustafa Edwin Nasution, Eksekutif, Ekis, Cet I, Jakarta, Kencana, 2007.
Zainuddin Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta, TT, 2006.